Dubes Pardede Diterima Presiden Tanzania

Dar es Salaam, Tanzania – Setelah 20 hari berada di Dar es Salaam, Duta Besar (Dubes) Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Tanzania, Ratlan Pardede, telah menyerahkan Surat Kepercayaan kepada Presiden John Pombe Magufuli di State House, Dar es Salaam, menurut keterangan pers yang diterima redaksi, Kamis (3/8).

Dalam rangkaian acara penyerahan Surat Kepercayaan pada pada Selasa (1/8) lalu, Dubes Pardede juga mendapat kesempatan untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Magufuli terkait upaya kedua pemerintah untuk memperkuat hubungan bilateral.

Presiden Magufuli sangat mengapresiasi kehadiran Indonesia sebagai salah satu mitra penting Tanzania dari Asia Tenggara serta ingin belajar lebih banyak mengenai keberhasilan Indonesia dalam pembangunan ekonominya.

“Saya sangat mendorong agar hubungan baik yang terjalin sejak lama antara Indonesia dengan Tanzania dapat semakian erat serta dapat menyejahterakan rakyat kedua negara,” kata Presiden Magufuli.

Presiden Magufuli juga mengundang kehadiran perusahaan Indonesia untuk berinvestasi di Tanzania.

Dalam tanggapannya, selain menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Magufuli, Dubes Pardede juga menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan dan mempererat hubungan bilateral.

“Selama bertugas, saya sangat berkeinginan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Tanzania yang saling menguntungkan kedua negara,” kata Pardede.

Hubungan Indonesia dan Tanzania sudah dibina oleh para pendiri bangsa dua negara.

Presiden pertama Tanzania, Julius Nyerere, merupakan salah satu sahabat karib dari Presiden Sukarno. Kedua tokoh tersebut sama-sama memperjuangkan kemerdekan bangsa-bangsa yang terjajah melalui forum Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok (Non-Alignment Movement).

Tanzania memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di kawasan Afrika dan Sub-Sahara, sekitar 7% pada tahun 2010–2015. Sayangnya seiring dengan menurunnya tren perdagangan global, nilai perdagangan Indonesia ke negara itu turun 5,11% menjadi US$ 223,35 juta pada 2016.

Komoditas ekspor utama RI ke Tanzania antara lain minyak kelapa sawit, kertas, tekstil, ban, sabun, dan produk kain alas bayi. Sementara impor utama Indonesia dari Tanzania antara lain tembakau, kapas, kakao, dan kacang-kacangan.

Dua negara memiliki peran strategis di kawasan masing-masing. Tanzania merupakan tempat kantor pusat East African Cooperation (EAC) sementara Indonesia memiliki kantor Sekretariat ASEAN.

Sebelum menjadi Dubes RI untuk Republik Persatuan Tanzania merangkap Republik Burundi, Uni Komoros dan Republik Rwanda, Dubes Pardede pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Mpu Tantular (2011 -2015) serta dosen Pasca Sarjana bidang ekonomi dan manajemen di beberapa universitas di Jakarta.

Dengan diserahkannya Surat Kepercayaan kepada Presiden Republik Persatuan Tanzania, maka sejak tanggal 1 Agustus 2017, Dubes Pardede secara resmi dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Sumber: BeritaSatu.com

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.