Nilai Gotong Royong kian Memudar
Dairinews.com-Bangun
Semangat gotong royong adalah ciri khas Bangsa Indonesia, termasuk bangso Batak. Jauh sebelum Indonesia merdeka, jiwa gotong royong telah terpatri dalam jiwa masyarakat. Ketika musim panen padi tiba, warga termasuk pemuda membantu sesama petani bekerja di ladang tanpa bicara uang.
Molo na jolo, molo masa buaton eme, pintor rimpa do dongan huta marsiurupan. Marsiadap ari ma goarna. Di si sahat iba di balian, jumolo do mangan, mangallang jagal. Songon i nang di tingki mangombak hauma, tontong do sai marsiurupan. Ulaon na borat boi humatop dipasae.
Molo marsahit hombar jabu, pintor ro do dongan huta mangalehon angurupion. Pangke majio getep on. Tung mansai balga do holong di tingki i.
Namun, kenangan indah sedemikian makin hilang. Rasa gotong royong kian memudar. Ketika butuh pertolongan, cenderung langsung bicara hitungan biaya.
Hal itu dipaparkan Bupati Dairi Sumatera Utara, Johnny Sitohang pada puncak peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong (BBGR) ke 14 dipusatkan di pelataran gereja HKBP Marturia Desa Bangun 1 Kecamatan Parbuluan, Kamis (14/09/2017). Perkembangan teknologi dewasa ini mempengaruhi jiwa kebersaaan dan solidaritas.
Jadi, gotong royong bukan hanya bicara kebersihan. Dang holan manggair-gair, tandas Sitohang. Salah satu solusi mempertahankan gotong royong adalah melalui kontribusi dan keteladanan tokoh masyarakat. Para pemuka sebaiknya menyampaikan dan memberi contoh kepada pemuda bagaimana bergotong royong.
Ketua Karang Taruna, Depriwanto Sitohang memberi pendapat senada. Pemuda perlu memupuk semangat gotong royong. Menurutnya, gotong royong bukah hanya konteks kebersihan atau lingkungan.
Kegiatan diisi pembagian peralatan kerja berupa cangkol, pemberian pestisida organik, penyerahan bibit ikan. Bupati dan warga melakukan penghijauan di daereah tangkapan air Lae Takal Manuk. Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil pindah kantor berikut mengangkut peralatan operasional ke gereja guna melayani dokumen masyarakat.
Asisten Pemerintahan Ramland Sitohang, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Junihardi Siregar, Kadis Kependudukan dan Catat Sipil Rewin Silaban, Kadis Pertanian Herlina Tobing dan beberapa pimpinan SKPD hadir pada acara ini. Usai ‘mardaunpogu’, Bupati melantunkan tembang favorit bertitel ‘sayang di sayang’ karya The Mercy’s. Tarikan suara menghasilkan uang Rp3 juta disumbangkan ke parhobas. Kades Saor Capah tampak bangga menerima kehadiran top manajemen. (D01)