Koster Tarihoran Juara Festival Kopi Sidikalang
Dairinews.com-Sibura-bura
Koster Tarihoran petani asal Dusun Lae Pinagar Desa Perjuangan Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi tampil sebagai juara 1 Festival Kopi Sidikalang dalam bidang budidaya jenis Arabica. Kegiatan digelar di Gedung Nasional Djauli Manik Sidikalang, Kamis-Jumat (28-29/09/2017).
Koster dan istri Roslina Sinaga menerima thropy dan uang pembinaan diserahkan Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi didampingi Bupati Johnny Sitohang pada penutupan Pesta Njuah-Njuah di Stadion Utama Panji Sibura-bura Sidikalang. Seterusnya, Rospita Siringo-ringo terpilih sebagai petani terbaik perawatan kopi robusta.
Tengku Erry Nuradi menyebut, Kopi Sidikalang merupakan potensi agrowisata pendukung Danau Toba. Tarihoran menerangkan, dia menerapkan pola selaras alam, yakni pertani secara organik. Melalui pengomposan teratur berikut pemakaian tanaman pelindung, tanaman tumbuh jagur dan panen memuaskan. Sementara itu, Ketua Asosiasi Ekspotir Kopi Indonesia (AEKI), Saidul Alam menerangkan, prospek pasar Kopi Sidikalang terbuka lebar. Tantangannya terletak pada produksi.
“Problema Kopi Sidikalang bukan soal harga. Tantangannya adalah kualitas, kuantitas dan produktivitas” kata Saidul didampingi pengusaha lokal, John M Sianturi. Dijelaskan, petani di Brazil dan Vietnam bisa sejahtera lantaran produksi mencapai 3 ton per hektar per tahun, Sedang di Dairi berada di kisaran 600 kilogram per tahun. Sesungguhnya, kebutuhan dunia terhadap komoditas ini sangat tinggi.
Dia berharap, semua stake holder membangun kesepakatan dan komitmen meraih kembali kejayaan Kopi Sidikalang. AEKI berupaya membantu, dan salah satu penerapan adalah penyerahan bantuan bibit kopi arabica siap tanam sebanyak 100 ribu batang. Tanaman ini disampaikan kepada pemerintah daerah guna disalurkan kepada petani yang benar benar membutuhkan.
John M Sianturi mengapresiasi terobosan Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan, Rahmat Syah Munthe. Kerinduan akan membumikan kembali Kopi Sidikalang mulai terjawab. Dia mengusul, festival digelar setiap tahun.
Rahmat Syah menambahkan, total hadiah festival bernilai Rp40 juta. Kompetisi meliputi budidaya dan produksi berupa bubuk dengan berbagai parameter. (D01)