Si Duda Diduga ‘Eksekusi’ Pekerja Kerupuk 10 Kali
Dairinews.com-Sidikalang
Bagi orang tua, menjaga anak adalah tugas paling berat. Perkembangan jaman dan teknologi serta kesempatan juga punya ekses buruk. Di saat kejiwaan anak belum stabil, dan bisikan setan didengar — berbagai hal di luar perkiraan bisa terjadi. Sempat tergelincir, masa depan si buah hati bisa gelap. Bahkan, mahkota putri berpeluang direnggut. Ayah dan ibupun hampir pasti ‘poning’ memikirkan masalah.
Barangkali, seperti ini yang dialami Mirna (16) perempuan bekerja di pabrik pembuatan kerupuk Sopoyono beralamat di jalan Sisingamangajara Bawah Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Kegadisannya direnggut tersangka An (30), pria duda yang tak lain adalah teman sekerja. Mirna bertugas di bagian processing sedang An punya kewenangan untuk pemasaran.
Kuasa hukum AN, Josef Situmorang melalui pesan elektronik, Minggu (15/10/2017) menjelaskan, berdasarkan keterangan korban dan tersangka saat pemeriksaan di Satuan Reserse dan Kriminal Polres Dairi di jalan Sisingamangaraja Sidikalang, Sabtu (14/10/2017), keduanya melakukan hubungan badan sebanyak 10 kali. Pernah dilakukan di tempat kerja dan terakhir di rumah famili di Pasar Merah Medan.
Josef mengatakan, keduanya telah menjalin hubungan asmara. Mereka berpacaran sejak setengah tahun lalu. Mirna akhirnya mengetahui kekasihnya berstatus duda pasca ‘mahkota’ direnggut. Hubungan cinta tak direstui ibu korban, boru Ujung.
“An ditahan lantaran melakukan hubungan badan dengan korban di bawah umur. Nah itu pasalnya’ kata Josef. Kasus itu terungkap menyusul pengaduan boru Ujung ke polisi lantaran putrinya tak pulang ke rumah selama 4 hari. Selanjutnya, pencarian dilakukan diikuti penangkapan, Jumat (13/10/2017).
Kapolres Dairi AKBP Januario Jose Morais melalui Kepala Satuan Reserse dan Kriminal, AKP Agus Butar-Butar mengatakan, ibu korban mengecek keberadaan putrinya ke tempat kerja, Minggu (10/10/2017) sekira pukul 11.00 Wib. Pasalnya, Mirna tak pulang sejak 4 hari sebelumnya. Pemilik usaha, Sabaruddin menyebut, Mirna tak masuk selama 4 hari. Kala itu, An beralasan mengajak Mirna jalan-jalan ke Silalahi Danau Toba.
Menurut Butar-Butar, perjalanan justru ditujukan ke Pasar Merah Medan. Di rumah kakak tersangka, persetubuhan dilakukan. Menindaklanjuti pengaduan, An dibekuk.
Kabarnya, AN baru bekerja di sana selama 4 bulan. Sebelumnya mencari nafkah di Jalan Pahlawan Panji Sibura-bura dengan kegiatan serupa. Namun, di lokasi lama, bahan baku sering kosong. Akhirnya pindah. An status duda. Mantan istrinya tinggal di Medan. Perkawinan mereka dikaruniai 2 anak. Pria ini jarang ke rumah ibu kandung bernama Mar di kompleks Puskesmas Batang Beruh Sidikalang.
Sementara itu, Mirna dan ibu tinggal di lingkungan Sopoyono. Perempuan berparas cantik berdarah Nias itu berjauhan dengan ayahanda marga Halawa. Kepala keluarga tersebut berdomisili di Nias.(D01)