Bang Acun Jual Listrik 2×2,5 MW ke PLN April 2018

PEKERJAAN UMUM

Pada 12 Dec 2017 658

KELOLA SUNGAI: Lae Renun di Desa Sipoltong kecamatan Siempat Nempu Hulu Kabupaten Dairi Sumatera Utara dibendung PT Semarak Kita Bersama guna menghasilkan energi listrik 2x2,5MW. (istimewa)

Dairinews.com-Sidikalang

Pria penyandang disabilitas membuktikan diri turut berkontribusi membangun negeri. Dari kursi roda, pengusaha Hasiholan Sianturi, kerap disapa Acun beralamat di jalan Pakpak Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara ditarget memproduksi listrik berkapasitas 2 x 2,5 megawatt Apil 2018 mendatang.

Hasiholan, Direktur Utama PT Semarak Kita Bersama, Selasa (12/12/2017) mengatakan, pembangkit listrik tenaga mikro hidro tersebut berlokasi di Desa Sipoltong Kecamatan Siempat Nempu Hulu. Hingga kini, penyelesaian konstruksi telah mencapai 80 persen. Pekerjaan terberat dihadapi pada pembuatan bendungan.

Diutarakan, pihaknya membutuhkan dana Rp125 milliar guna membangun infrastruktur itu. Dan, dia merasakan Tuhan membuka pintu dimana kegiatan ditangani tahap per tahap tanpa pinjaman bank. Investasi terbilang besar untuk ukuran lokal ditangani lewat usaha patungan bersama pengusaha Tiongkok, Mr Wu.

BERSAMA MENTERI: Direktur Utama Semarak Kita Bersama Hasiholan Sianturi berbincang dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan pada penandatanganan kontrak penjualan listrik di Jakarta. (istimewa)

Suami dari Samsiah Solin ini menyebut, energi itu nantinya dijual kepada PT PLN. Itu sesuai perjanjian kontrak dengan Dirut PT PLN Sofyan Basir dihadapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan per 16 Nopember 2017 di Jakarta. Adapun harga jual listrik adalah 7,89 cent US$/Kwh. Dia bangga, dirinya dalah satu-satunya pengusaha asal Sumatera yang diundang menandatangani kontrak energi terbarukan.

Putra dari pasangan suami istri Pandapotan Sianturi (+) dan Lopina Sitopu (+)menandaskan, menaruh atensi dan skala prioritas bagi penduduk setempat. Yakni, bahwa 1 MW dari produksi diarahkan bagi warga di Kecamatan Siempat Nempu Hulu, Tigalingga, Gunung Sitember dan Tanah Pinem yang merupakan kawasan aliran Lae (sungai) Renun. Dengan demikian, pemadaman dapat diminimalisasi.

Tentunya, penduduk setempat akan memperoleh dana CSR dari perusahaan plat merah. Dalam pengerjaan fisik, tambah pengusaha Toko Semarak itu, warga sekitar mendapat porsi besar untuk mendapatkan peluang kerja sesuai kemampuan. (D01)