Masih Tertinggal, Warga Sinar Pagi Naik Hardtop Bak Terbuka ke Pardomuan
Dairinews.co-Pardomuan
Warga Desa Sinar Pagi Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara, puluhan tahun dirundung kesedihan dan keterbelakangan. 73 tahun Kemerdekaan Indonesia dan 71 tahun usia daerah otonom ini, tidak memberi dampak nyata bagi kehidupan masyarakat di sana.
Hingga kini, jalan ke permukiman di tengah belantara itu belum diaspal. Infrastruktur masih berupa perkerasan dan lainnya berlumpur dan berlobang.
Asni boru Tampubolon (50) mengatakan, mereka juga belum menikmati penerangan listrik. Sementara, kalau membeli kebutuhan pokok, terpaksa ke pasar terdekat yakni Desa Pardomuan Kecamatan Siempat Nempu Hilir.
Sarana angkutan tersedia hanya jenis hardtop bak terbuka. Di situ mereka berdesakan dan berdiri di atas barang. Itupun hanya 2 unit dan beroperasi 2 kali dalam sepekan. Jarak Sinar Pagi-Pardomuan kira-kira 12 kilometer. Ongkos per orang Rp25 ribu sekali jalan dan ongkos barang Rp600 per kilogram.
Walau terbilang dekat, namun route itu ditempuh selama 3 jam. Parahnya bukan main. Sering kali, mobil meleset dan penumpang harus turun mendorong. Saat hujan, sebagian belanjaan berubah basah.
Tumanggor menjelaskan hak senada. Lantaran tertinggal serta minim fasiltas umum, anak-anak terpaksa di sekolahkan di luar kampung kala jenjang pendidikan beranjak SMP dan SMA.
Bupati, Johnny Sitohang sudah berkunjung. Namun, hasilnya masih ‘di awang-awang’. (D01)