Bibit Jagung BISI 18 & BIMA 20 URI Cocok Dikembangkan di Dairi

Dairinews.co-Sidikalang

Bibit jagung bantuan pemerintah kepada kelompok tani (Poktan) yakni benih jenis BISI 18 serta BIMA 20 URI (untuk rakyat Indonesia) cocok dikembangkan disejumlah Kecamatan di Kabupaten Dairi Sumatera Utara. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian, Herlina Tobing didampingi Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura, Resmina Siska Tampubolon, Senin (3/12/2018).

Herlina menjelaskan, tahun anggaran 2018 ini, Dinas Pertanian Provsu bersumber dari APBN mengalokasikan bibit jagung kepada Poktan di Kabupaten Dairi. Semula, jumlah alokasi benih sebanyak 31.324 hektare. Tetapi, setelah disosialisasikan kepada kelompok tani (Poktan). Alokasi bantuan hanya 18.890 hektare atau dikonversi ke kilogram (kg) sebanyak 283,350 kg.

Disebutkan Herlina, sebelum bantuan diberikan, Dinas Pertanian mengundang seluruh koordinator penyuluh pertanian lapangan (Koordinator PPL) pada bulan Januari 2018 supaya bisa disosialisasikan kepada petani. Setelah disosialisasikan PPL, selanjutnya benih dimaksud diberikan kepada Poktan.

Pertanaman pertama dilakukan sekitar bulan Juli 2018. Saat pertanaman pertama, PPL terus mengawal bibit jagung bantuan. Konsentrasi bantuan di tiga Kecamatan merupakan penghasil jagung terbesar untuk Dairi yakni Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember serta Tanah Pinem.

Selain di 3 Kecamatan dimaksud, benih juga dikembangkan petani di Kecamatan Pegagan Hilir, Berampu serta Lae Parira. Hasil monitoring dilakukan di Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember serta Tanah Pinem. Pertanaman pertama panen bulan Oktober hasil produksi 6-7 ton/hektare.

Panen kedua bulan November hasil produksi petani 7-8 ton / hektare. Bantuan benih ini merupakan produk lokal. Saat ini pemerintah tidak mau lagi memberikan bantuan kepada petani produk luar sebagai upaya pemberdayaan produk lokal, sebut Herlina.

Sebelumnya, anggota DPRD Dairi dari Dapil 3, Carles Tamba menyoroti bantuan bibit jagung diberikan Dinas Pertanian. Carles menyebut, produksi jagung petani menurun karena menggunakan bibit bantuan pemerintah. Hasil panen jagung bibit bantuan pemerintah hanya 3-4 ton/hektare.

Padahal benih unggul bisa menghasilkan 8-9 ton/hektare. Sehingga penurunan hasil panen sangat merugikan petani. Legislator mendorong Dinas Pertanian memberikan benih jagung berkualitas serta yang cocok dikembangkan petani (D03).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.