Sampah Pasar Sidikalang Menumpuk, Tak Diangkut 2 Bulan
Dairinews.,co-Sidikalang
Sampah diduga limbah pedagang Pasar Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara menumpuk di 2 lokasi di Jalan Sekolah. Warga sekitar menyatakan, keberatan atas pembiaran tersebut mengingat berdampak pada kenyamanan beraktivitas dan kesehatan masyarakat.
Pengusaha warung nasi, mengaku boru Sinaga mengatakan, di kala musim hujan, baunya minta ampun.
“Apalagi kami sebagai penjual nasi dan makanan, eksesnya sangat kentara. Baunya minta ampun, Bisa menganggu kenyamanan” kata boru Sinaga sambil memetik sayur bayam. Lalat dan serangga lain beterbangan yang tentunya berpotensi menyebarkan bibit penyakit.
Menurutnya, tumpukan sampah sudah berlangsung 2 bulan lebih. Dan hingga kini, belum ada tanda-tanda diangkut. Jauh sebelum tahun baru, kotoran berupa plasik, bulu dan organ tubuh ayam, sisa makanan, sayur mayur dan lainnya dicampakkan di sana. Sekarang, timbunan tersebut sudah memakan badan jalan.
Dikatakan, sebelumnya, petugas kebersihan sudah meletakkan amrol (bak penampung) di sana. Dan entah kenapa, dibawa lagi. Di sisi lain, harusnya PD Pasar punya amrol sendiri sehingga sampah pedagang tak dibuang ke luar.
Direktur Operasional PD Pasar, Ramses Situmorang mengatakan, sampah di luar kawasan pasar bukan tanggung jawab manajemen. PD Pasar mengutip sampah sesuai area kerja.
Menurutnya, tumpukan itu bukan sampah pedagang semata. Tetapi juga limbah masyarakat. Diakui, pihaknya kesulitan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup. Sebelumnya, problema serupa pernah dibahas dipimpin Sekretaris Daerah dan dihadiri Asisten. Tetapi, Dinas Lingkungan Hidup beralasan tidak memiliki anggaran memadai.
Diutarakan, memang ada persoalan lapangan. Sebab, manajemen hanya diperbolehkan memungut uang kebersihan dari pedagang resmi. Sementara pedagang di tepi jalan, lepas dari kutipan.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Bahrim Tarigan ketika diminta tanggapan terkait tumpukan sampah dimaksud merespons, tidak mungkin itu. Setiap 2 minggu, petugas mengangkut sampah.
“Tapi, besoklah saya perintahkan biar dibersihkan” kata Bahrim. (D01)