1 Bulan Pasca Banjir Bandang Bongkaras, Tanda Perbaikan Belum Terlihat
Dairinews.co-Parongil
Robert Panjaitan, warga Jalan Sisingamangaraja Parongil Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Rabu (16/01/2019) berpandangan, pemerintah daerah kurang serius melakukan rehabilitasi terhadap berbagai kerusakan dampak bencana banjir bandang Bongkaras dan Longkotan medio Desember 2018.

Robert berargumen, kendati musibah itu terjadi 1 bulan lalu, hingga kini, belum tertengok tanda-tanda perbaikan. Dicontohkan, masyarakat di beberapa desa masih memperoleh air melalui distribusi tangki.
Harus diakui, ada atensi pemerintah. Tetapi dibanding kebutuhan per keluarga, kuantita uluran itu jauh dari cukup. Akhirnya apa? Mandi tak normal yang berpotensi mengganggu kesehatan. Cost bertambah besar lantaran terpaksa membeli air dengan harga relatif mahal.
Sesungguhnya, kalau pemerintah punya komitmen, tak sampai 2 minggu, urusan air minum bisa dirampungkan. Strateginya, PDAM Tirtancuho sediakan pipa, lalu ajak masyarakat bergotong royong untuk membawa pipa dan bahan lainnya. Pasti mau dan semangat menngingat peruntukannya demi kepentingan bersama.
Di lapangan, belum tertengok antaran pipa. Di sisi lain, belum pernah ajakan bergotong royong dari pemerintah. Andaikan diterapkan, 1 hari pipa tiba di lapangan. Kerusakan ada di kisaran 3 kilometer. Kalau dihitung, hanya 600 potong. Bila dirinci, memerlukan tenaga 1200 orang. Jika saja dilaksanakan, ini adalah langkah konkret membangkitkan kembali semangat gotong royong. Ini yang ditunggu-tunggu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD), Bahagia Ginting, Kamis (17/01/2019) mengatakan, biaya rehabilitasi ibfrastruktur jalan dan air minum akan diambil dari 8 milliar dana tanggap bencana 2019. Proses administrasi telah selesai. Mudah-mudahan minggu depan bisa action.
Pekerjaan dilakukan dengan model pengadaan langsung.
Bahagia menjelaskan, mengutamakan pembenahan infrastruktur. Perbaikan perladangan dan lainnya segera dikordinasikan dengan Pemerintah Sumut.
Diberitakan sebelumnya, banjir bandang Bongkaras dan Longkotan menghanyutkan 7 warga. 5 Diantaranya telah dikebumikan sedang2 lagi belum diketahui keberadaannya. Lebih 100 hektar lahan pertanian hancur dan pipa air minum berantakan. Parongil, Siboras, Siratah, Desa Uruk Mbelin, Sumbari dan lainnya dilanda krisis air. (D01)