Video: Sahat Hutabalian Perkenalkan Teknologi Tahan Gempa dan Anti Retak

Dairinews.co-Sidikalang

Sahat Hutabalian (44) beralamat di Perumahan Lae Mbulan Kelurahan Panji Dabutar Kecamatan Sitinjo Kabupaten Dairi Sumatera Utara memperkenalkan teknologi konstruksi  tahan gempa dan anti retak.

Sahat mengatakan, alat dimaksud diberi nama ‘borpile’. Fungsinya, membuat tiang panjang atau pondasi agar konstruksi kokoh.

Cara kerja lebih sederhana dan hemat dibanding paku bumi. Alat dimaksud dipakai membor tanah  hingga kedalaman tertentu, kemudian diisi campuran semen.

“Borpile diproritaskan  untuk bangunan ketinggian 10 meter lebih atau gedung bertingkat, struktur tanah labil dan pondasi jembatan”, kata Sahat. Dengan demikian, bangunan tahan gempa dan anti retak.

Diutarakan, banyaknya  gedung retak, terutama disebabkan komposisi pondasi yang lemah atau patah.

Saat ini, borpile dipakai untuk pelaksanaan proyek Blok E Pasar Sidikalang. Pihaknya diberi tanggung jawab oleh kontrator membuat 16 tiang pondasi. Kegiatan diyakini tuntas kurang dari 3 hari.

Teknologi tersebut telah diterapkan untuk beberapa proyek pemerintah di kabupaten Tapanuli Utara dan  Samosir. Sedang di Riau, diterapkan buat pengerjaan tower.

Tentang satuan harga, Sahat memastikan, jauh lebih murah dibanding paku alam. Apalagi, mobilisasi alat tidak harus truk besar. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.