Torang Sihombing 31 Tahun Abdikan Diri di Karate
Dairinews-Sidikalang: Torang Sihombing (51) penduduk Jalan Air Bersih Kelurahan Sidiangkat Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara mengabdikan diri selama 31 tahun di cabang olah raga karate. Kepada Dairinews di Sidikalang, Selasa (26/7/2016), Torang mengatakan, olah raga ini merupakan bagian dari jiwanya. Talentanya adalah menimba ilmu bela diri serta menularkan kepada generasi muda.
Dari sisi keuangan, menjadi pelatih bukanlah sesuatu yang menjanjikan. Sebab, uang sekolah dari siswa binaan relatif murah. Hanya saja, anomi generasi muda menantangnya untuk senantiasa bergelut. Kalau tak datang, siswa binaan pasti mencari-cari. Terkadang, datang ke rumah.
Diutarakan, saking cintanya dengan karate, peserta didik tak ubahnya diperlakukan ibarat anak atau adik kandung. Diurus penuh kasih sayang. Suara besar bukanlah tanda marah. Sama-sama sedih dan juga sama-sama bersuka. Ketika mengikuti suatu even, kekalahan teman turut dirasakan bersama. Sangat kompak. Dia melihat dkungan penuh orang tua. Ketika berlangsung laga, ayah dan ibu tak pernah melewatkan momen menyaksikan kelincahan putra mereka. Jika suatu saat menyabet medali, ibu dan ayah tertengok bangga memeganh thropy atau medali.
Menurut Torang, karate punya nilai istimewa dalam melahirkan sikap mental. Secara umum, mereka jadi disiplin dan santun di dalam keluarga dan terhadap masyarakat. Mewariskan ciri berlapang dada serta terbuka atas masukan. Komunikasi relatif luwes.
Hanya saja, delegasi kerap kelimpungan kala hendak berangkat ke luar kota untuk mengikuti kejuaraan. Dia berpandangan, sulit mendapatkan donatur. Rombongan sering mengandalkan dana pas-pasan. Padahal, yang dibawa adalah nama daerah. Ketika juara, panitia pasti menyebut asal wilayah yang diwakili. Pun demikian, nuansa segar mulai dirasakan sejak tahun 2015. Pemerintah Kabupaten telah membuka hati kepada pengurus.Itu ditunjukkan melalui penyediaan matras.
Torang di hadapan Ketua Pengcab Forki Kabupaten Dairi Markus WS Purba dan pelatih Arifin Naibaho dan Lifren Munthe menambahkan, telah membekali 3000 pemuda mulai usia cilik hingga SMA. Dari tangannya sejumlah atlet berkelas dilahirkan. Diantaranya Mika Nirwan Sihombing juara dunia tingkat Asia Pasifik tahun 2001 di Afuko Australia dan tahun 2004 di Moskow Rusia. Meriani Pasaribu menyabet juara 3 Asian Games tahun 2007 dan Pekan Olah Raga Nasional (PON) beberapa kali. Selain itu, ada juga nama Jepta Ujung.
Ditandaskan, sesungguhnya, bukan hal sulit mempersiapkan atlet tangguh. Syaratnya sebaiknya dimulai dari usia kanak-kanak. Manajemen akan menyuluh tentang berbagai tahapan. (D01)
Mantap bang,,,lanjutkan trs smoga membawa nama dairi smkin dikenal dibidang olahraga karate…