Bayi Korban Luka Bakar Diduga Kurang Atensi Dokter
Dairinews-Sidikalang
Bayi korban luka bakar di ruang Malur Rumah Sakit Umum Sidikalang Kabupaten Dairi Sumatera Utara diduga kurang mendapat perhatian optimal dari dokter. Korban dimaksud adalah Joy Sihotang (6) putra dari Hismar Manik/Sember Nainggolan penduduk Dusun Juma Napa Desa Parik Mbue Kecamatan Pegagan Hilir.
Jenda Nadeak (59), oppung Joy, Senin (14/11/2016) menerangkan, sejak dipindahkan dari ruang instalasi gawat darurat ke ruang Melur, tak ada monitoring dokter . Penanganan dilakukan oleh perawat melalui infus.
“Inilah, sejak dibawa ke ruang Melur, dokter belum ada kunjungan. Padahal, derita si anak sangat parah” kata Jenda.
Diterangkan, korban tiba di ruang IGD, Minggu (13/11/2016) sekira pukul 09.00 Wib. Hingga Senin pukul 10.00 Wib, dokter belum datang. Pihaknya tidak berani memberi obat luar. Oppung ini sangat prihatin menyaksikan derita ‘pahompu’.
Ibu korban, Sember menyebut, kasus bermula dari pemadaman listrik. Diterangkan, lampu listrik tiba-tiba padam. Karenanya, keluarga membuat penerangan di rumah berupa lampu teplok. Joy yang mulai merangkak bergeser ke sana-sini lalu menyentuh teplok. Bahan bakar di tabung kaleng pun tumpah. Apin pun melebar.
Sekujur wajah Joy luka bakar berat. Tangan dan kaki juga memerah bengkak. Bayi menangis merintih tiada henti. Keluarga hanya bisa mengipas-ngipas agar rasa pedih sedikit berkurang.
Tata Usaha RSU Sidikalang, Lilis belum berhasil diminta pendapat seputar dugaan kelambanan dokter. Menurut staf, Lilis sedang rapat di Bappeda. (D01)
yang kurang atensi sebenarnya orang tua korban. udah jelas punya anak kecil yang sedang belajar merangkak, kenapa sembarangan meletakkan lampu teplok?