Petani Buluduri tak Tahu Kunjungan Reses DPRD Sumut

Dairinews.com-Lae Parira

Petani di daerah irigasi Buluduri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi tidak mengetahui  adanya kunjungan reses anggota DPRD Sumatera Utara, Leonard Samosir.  Sebagaimana diberitakan media massa Kamis (05/10/2017), pada kunjungan reses dia menyebut, irigasi Buluduri hancur. Akibatnya seluas 1200 hektar persawahan terancam gagal panen. Hal itu sangat merugikan petani.

“Dang huboto hami manang na adong reses ewan bah. Alai, songon na so adong do nibege” kata Togar Sihite, petani beralamat di Desa Lumban Sihite, Jumat (06/10/2017).

Menurut Sihite,  tak ada masalah irigasi di daerah itu.  Panen masyarakat malah melimpah. Kalau biasanya di kisaran 25 kaleng per rante, kali ini, ada warga mencatat 39 kaleng per rante.  Tak ada irigasi hancur! Kalian tengokkan? Janganlah dibilang gitu bah. Tuhan memberi banyak berkat di sini.

Kepala Dusun  Sidumpe Desa Sempung Polling, Jernih Simamora  mengatakan, lahan pertanian dikelola baik oleh petani. Saat ini tak terlalu butuh air. Sebagian sudah  panen dan lainnya fase pengeluaran malai. Pola tanam di seluruh hamrana  bertahap agar air cukup dibagi.  Kalau disebut irigasi hancur maupun gagal panen, perangkat desa ini menyatakan tidak benar.

Kepala urusan tata usaha kantor Kepala Desa  Sempung Polling, Rinka Silaban. lajimnya, perangkat desa mendapat info bila ada kunjungan dewan. Reses Leonard tak ada  terdengar.

Leonard Samosir dikonfirmasi melalui telepn  mengatakan,  tidak ada menyebut irigasi hancur.  Wartawan terlalu vulgar bikin berita.

“Gininya itu, wartawan telepon. Berita apa mau kita bikin? Terus saya jelaskan soal irigasi Buluduri. Selama ini, alokasi anggaran hanya Rp 1 milliar per tahun. Jadi perlu ditingkatkan” kata  legislator partai Golkar daerah pemilihan Kabupaten Dairi, Karo dan Pakpak Bharat . (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.