Dokter RSU Sidikalang Mogok dan Tidur , 6 Pasien Terpaksa Dirujuk

Dairinews.co-Sidikalang

Aksi mogok kerja  20 an dokter Rumah Sakit Umum Sidikalang Kabupaten Dairi kian berdampak serius, Senin (04/06/218). Direktur RSU, Henry Manik menerangkan, sebanyak 6 pasien terpaksa dirujuk ke luar kota. 4 diantaranya harus dirujuk lantaran ketiadaan penanganan.

Sampai sekarang, dokter belum masuk, kata Henry  di hadapan Sekretars Daerah, Sebastianus Tinambunan. Kondisi itu menunjukkan etika  dokter buruk. Etika dokter buruk, kata Henry.

PENJELASAN: Sekretaris Daerah Pemkab Dairi Sebastianus Tinambunan (kanan) didampingi Direktur RSU Henry manik memberi keterangan pers terkait aksi mogok 25 dokter.

Sebastianus mengungkap, dia melakukan inspeksi mendadak (sidak)   merespons  situasi dimaksud. Dia menemukan  dokter tidur, pintu ruang kerja ditutup dan lainnya ngumpul-ngumpul.

Itu sudah melanggar etika pegawai negeri sipil. Selain melibatkan PNS, aksi mogok itu melibatkan dokter spesialis magang. Pasti diambil tindakan. Diberi sanski!

Ditandaskan, menindaklanjuti surat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tidak diperbolehkan adanya tunjangan penghasilan ganda. Intinya, pilih insentif atau jasa medis. Jasa medis, kata Sebastianus lumayan besar, bernilai ratusan juta.

Diakui, dr Saut Simanjuntak sudah berangkat pakai  perjalanan dinas ke KPK. Hasilnya tak diketahui, Idealnya, adajawaban tertulis. Bertemu dengan siapa di KPK? Tak tahu? Mestinya djawab pakai surat.

Simanjuntak, membantah melakukan aksi mogok. Mereka advokasi untuk menuntut hak.  Pihaknya sudah bertemu dengan Bupati, Johnny Sitohang selama 1 jam. Menurutnya, Bupati menyarankan mereka untuk berangkat keKPK  untuk minta penjelasan.

Simanjuntak menyebut, soal insentif Rp20 juta per bulan tak diprotes mengingat alokasi itu  tergantung kemampuan keuangan daerah. Mereka menuntut jasa medis dari layanan BPJS dan jasa layanan umum.  Jawaban dari KPK, kata Simanjuntak, jasa medis bisa diberi.

Dokter itu, kan dapat jasa medis dari penanganan pasien. Itu yang kami tuntut, kata Simanjuntak.

NIkson Nainggolan penduduk Desa Soban Kecamatan Siempat Nempu  menjelaskan, sudah menunggu sejak pagi untuk pemeriksaa kehamilan istri, boru Tamba. Dia menyesalkan aksi mogok orang-orang intelektusal yang berujung penelantaran.

Tata  Usaha, Lilis menyebut, sebanyak 135 pasien  rawat jalan telah endaftar tetapi tak kunjung disentuh. Selain itu, sejumlah pasien ada di kamar perawatan.

Dari 6 pasien yang dirujuk, 3 diantaranya segera melahirkan. Diantara ketiga dimaksud 1 orang dalam kondisi tidak sadar. 1 pria lainnya menderita tidak bisa  kencing. (D01)

 

 

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.