Tak Usah Pesan ke Luar Kota, 5000 Bibit Durian Unggul Akan Disalurkan

Dairinews.co-Sidikalang

UPT Pembibitan dan Pembenihan Dinas Pertanian Kabupaten Dairi Sumatera Utara berlokasi di Desa Sitinjo Induk Kecamatan Sitinjo, tepatnya di sebelah SPBU mulai mengembangkan bibit durian unggul lokal hasil penangkaran sendiri. Sebanyak 5000 bibit akan  disalurkan kepada petani.

Kepala UPT, Jepriel Sinambela ditemui di lapangan di sela membina siswa SMKN Sitinjo, Rabu (08/08/2018) mengatakan,   pihaknya berobsesi mampu menjawab kebutuhan  bibit masyarakat. Belakangan ini, animo agribisnis  dan agrowisata tumbuh signifikan.

Durian Sidikalang, kata Sinambela  adalah salah satu komoditas unggulan yang terkenal sampai ke Jakarta. Rasa dan aroma  sangat spesialis sehingga diminati konsumen. Hampir seluruh bibit bersumber dari biji dimana membutuhkan waktu lama menanti  panen.

Sehubungan itu, salah satu solusi agar fase vegetatif bisa dipersingkat adalah melalui cara sambung.

“Kami sudah siapkan 5000 bibit tahun ini. Kalau disesuaikan menurut jarak tanam, ditaksir layak untuk areal 50 hektar. Jadi, tak usah jauh-jauh pesan bibit ke luar kota” kata Sinambela. Harga beli sesuai Peraturan Daerah (Perda).

Dijelaskan, bibit unggul lokal ini memiliki  sumber batang bawah dan batang atas yang jelas. Yakni dari Tigalingga  dan sekitarnya.  Mempertahankan  genetis dimaksud dipandang amat penting guna memperkokoh branding.  Diperkirakan, 4 tahun sudah panen.

Menyusul pemanasan global,   kata Sinambela, durian sudah berproduksi di dataran tinggi. Diantaranya sebagian di Sidikalang, Sitinjo, Sumbul. Kemungkinan, 10 tahun mendatang, iklim akan bertambah gerah.

Tertarik?  Silahkan tinjau lokasi pembibitan di  Desa Sitinjo 1 Kecamatan Sitinjo. Area berada di pertengahan Simpang Tiga – Gapura Taman Wisata Iman (TWI), atau di sebelah  SPBU di seberang kantor camat.

Terpisah,  Kepala Dinas Perindusrian dan Perdagangan,  Rahmatsyah  Munthe mengatakan, kontinuitas dan produktivitas  merupakan salah satu faktor penting dalam pendirian  pabrik pengolahan makanan.

Pasokan dari Kecamatan Tigalingga, Gunung Sitember,  Tanah Pinem, Siempat Nempu Hulu, Siempat Nempu, Siempat Nempu Hilir, Berampu dan sebagian Pegagan Hilir dipandang sudah berlimpah. Selama ini, panenan itu dijual ke Medan dan berubah nama sesuai selera penguaha.

Rahmatsah berharap putra daerah penggiat bisnis melirik komoditas ini untuk diolah. Dengan demikian, memberi nilai tambah bagi petani. Semisal, memasarkan berupa daging buah dan  bentuk lainnya yang lebih menarik. (D01)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.